Desakan Gus Miftah Dicopot Menguat Imbas Video Umpat Penjual Es Teh
KDNEWS hari ini - Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah, penceramah sekaligus Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan menjadi sorotan. Publik mengecam pernyataannya mengumpat pedagang es teh seperti dalam video yang viral. Desakan publik agar Presiden Prabowo mencopot Gus Miftah pun menguat.
Mengenai desakan publik kepada Presiden Prabowo untuk mencopot dirinya dari jabatan utusan khusus, Gus Miftah enggan merespons hal tersebut. Dia tegaskan dirinya tidak memiliki wewenang untuk menjawab itu.
"Enggak usah tanya itu, enggak usah tanya itu. Bukan wewenang saya, udah udah itu bukan wewenang saya," kata Gus Miftah di Ponpes Ora Aji, Kalasan, Sleman, DIY, dilansir dari kdslots mengutip kdslot, Rabu (04/11/2024).
Gus Miftah pun mengaku dirinya akan melakukan introspeksi diri dan banyak belajar setelah videonya mengumpat pedagang es teh viral.
"Sekali lagi, saya juga berterima kasih kepada netizen. Gara-gara komentar netizen, menjadi viral. Hikmahnya bagi saya, saya bisa lebih banyak mawas diri, introspeksi, dan banyak belajar," ujarnya.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi mengatakan Prabowo sudah memberi teguran kepada Gus Miftah lewat Seskab Teddy Indra Wijaya. Presiden meminta Gus Miftah meminta maaf secara langsung kepada Sunhaji.
"Presiden sudah memberikan teguran kepada yang bersangkutan melalui Sekretaris Kabinet untuk segera meminta maaf kepada Bapak Sunhaji yang mungkin saja dan sangat mungkin terluka perasaannya karena kejadian kemarin," kata Hasan.
"Kami semua, tidak hanya utusan khusus Presiden, mengambil pelajaran yang sangat berharga dari kejadian ini. Bahwa kita memang harus hati-hati dalam mengeluarkan pernyataan, dalam menjaga sikap, apalagi terhadap rakyat kecil yang sedang berjuang, yang sedang memeras keringat untuk memenuhi kehidupan mereka sehari-hari," sambungnya.
Berkaitan desakan pencopotan Gus Miftah ini, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengatakan bahwa DPR telah menerima aspirasi masyarakat dan menyampaikan aspirasi itu kepada pemerintah.
"Yang pertama, kami sudah lihat di media sosial bahwa yang dilakukan itu memang benar dilakukan yang bersangkutan dan yang bersangkutan sudah minta maaf kepada Pak Sunhaji," ujar Dasco, Kamis (5/12/2024).
Ketua Harian Gerindra itu menyerahkan kepada pemerintah mengenai tindak lanjut terhadap Miftah. Termasuk ada tidaknya sanksi yang diberikan.
"Nah, bahwa kemudian sebagai utusan khusus presiden, tentunya dalam hal ini yang bisa memberikan jawaban itu adalah pemerintah. Karena jabatan tersebut adalah jabatan setara setingkat menteri," kata Dasco.
"Jadi, kalau mau nanya ke saya apakah ada sanksi, nggak ada sanksi, itu saya nggak bisa jawab. Karena bukan kewenangan dari saya," lanjut dia.
Meski begitu, Dasco memastikan pihaknya telah menyampaikan aspirasi masyarakat kepada pemerintah. Dia mengimbau pemerintah melakukan evaluasi, baik di tataran menteri maupun utusan khusus presiden.
"Nah, bahwa kemudian kita DPR juga melihat aspirasi masyarakat juga sudah meminta kepada pemerintah, tidak hanya kepada Gus Miftah, tapi juga mengimbau untuk melakukan introspeksi, evaluasi-evaluasi terhadap kinerja masing-masing pembantu presiden maupun utusan khusus presiden," kata Dasco.
Post a Comment