Header Ads

Ironi Ibu Antar Putrinya Diperkosa demi Vespa, Pakar Soroti Latar Keluarga

 


KD News - Seorang ibu di Sumenep, Jawa Timur, berinisial E (41) tega mengantar putrinya yang berusia 13 tahun untuk diperkosa oknum kepala sekolah J (41) yang juga selingkuhan sang ibu. Ironisnya, perbuatan itu dilakukan ibu korban karena iming-iming motor Vespa.
Dosen Pendidik Guru SD (PGSD) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sekaligus Komisioner KPAI, Diyah Puspitarini, menyoroti faktor keluarga dan lingkungan dalam kasus ini. Dia menduga latar belakang keluarga ibu korban merupakan lingkungan berpendidikan rendah.

"Segala sesuatu hal yang terjadi antara orang tua dan anak dilihat dari edukasi, sosiologis, serta sosio agama. Kalau dilihat dari edukasi, latar belakang keluarga masih berpendidikan rendah," ujar Diyah saat dihubungi KD Nusantara, Senin (2/9/2028).

"Dari sosio agama, kita lihat kondisi masyarakat di Sumenep, agamanya cukup kental dan secara sosial termasuk extended family (kelurga besar) atau keluarga yang cukup terbuka. Yang jadi pertanyaan, bagaimana peran keluarga besar lainnya, bagaimana ini bisa terjadi," jelasnya.

Desak Oknum Kepsek Dipecat
Lebih lanjut, Diyah juga menyayangkan oknum kepsek yang harusnya jadi simbol pendidikan malah menjadi pelaku pelecehan seksual. Menurutnya, oknum kepsek tersebut harus diberhentikan dari jabatannya.

"Hanya saja yang membuat miris pelakunya yang memakai jasa itu kepala sekolah. Kalau secara akademis kami mengimbau aparat hukum untuk memproses orang tua dan pihak-pihak yang berkaitan," tegas Diyah.

"Termasuk kepala sekolah kalau bisa dicabut atau diberhentikan dari jabatannya, karena ini mencederai dunia pendidikan. Apalagi kepala sekolah merupakan simbol pendidikan," imbuhnya.

Angka Putus Sekolah di Sumenep Cukup Tinggi
Menurut Diyah, kasus pelecehan seksual ini marak terjadi. Dia mengatakan harus ada peran dari pemerintah setempat, masyarakat hingga tokoh agama untuk melakukan upaya mitigasi, agar kasus serupa tak terulang.

"Beberapa waktu lalu, di KPAI juga melakukan pengawasan ke Sumenep terkait angka putus sekolah yang tinggi. Sumenep termasuk tinggi angka putus sekolahnya di Jawa Timur. Ini juga bisa jadi salah satu faktor," ujarnya.

"Kejadian seperti ini bukan yang pertama, mirisnya kejadian seperti ini berulang lagi. Sebagai praktisi pendidikan, kami tidak melihat di hilirnya tapi dari hulunya. Pemerintah, pendidikan, masyarakat, keluarga dan tokoh agama punya peran penting untuk pencegahan agar tak ada kejadian seperti ini lagi," tegas Diyah.

Kasus Ibu Antar Putrinya Diperkosa demi Vespa
Kasus pemerkosaan ini terbongkar saat ayah korban mendapat laporan putrinya yang berusia 13 tahun trauma psikis. Ayah korban lalu melaporkan kejadian itu ke Polres Sumenep pada 26 Agustus 2024.

"Pelaku merupakan kepala sekolah dasar, diamankan anggota resmob di rumahnya, Desa Kalianget Timur," dijelaskan Kasi Humas Polres Sumenep AKP Widiarti, Sabtu (31/8).

Berdasarkan hasil pemeriksaan polisi, ibu korban mengakui ia sendirilah yang mengantarkan anaknya ke rumah tersangka beberapa kali untuk memenuhi nafsu bejatnya. Ibu korban juga pernah mengantar anaknya ke sebuah hotel di Surabaya atas permintaan kepsek pada Juni 2024.

Ironisnya kasus pemerkosaan itu terjadi karena ibu korban mendapat iming-iming dibelikan Vespa.

"Dijanjikan dibelikan Vespa. Dia (ibu korban) juga selingkuh dengan tersangka," ujar Widarti.

Atas perbuatannya, oknum kepsek itu dijerat dengan 81 ayat (3) (2) (1), 82 ayat (2) (1) UU RI No 17 Tahun 2016 perubahan atas UU No 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

kdslot luar biasa, kdslot paling mantab, kdslot online, kdslot terpercaya, kdslots



Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.