Header Ads

Basuki Bongkar Rahasia Bangun IKN hingga Nampak Seperti Sekarang

kdslots

Basuki Bongkar Rahasia Bangun IKN hingga Nampak Seperti Sekarang

KDSLOTS NEWS - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono buka-bukaan soal rahasia bangun Ibu Kota Nusantara (IKN) sejak 2022 hingga sekarang mulai nampak wajahnya.
Penasaran, apa sih rahasianya?

"Rahasianya cuma, kalau saya sering diskusi dengan Pak Presiden Jokowi, rahasia kami membangun IKN rahasia kita membangun IKN ini hanya satu. Niat baik. Nggak ada lain. Niat baik itulah saya kerjakan, semuanya dengan kesungguhan, dengan ikhlas," ungkap Basuki dikutip dari akun Instagram Kementerian PUPR @kemenpupr, Jumat (16/8/2024).

Basuki menjelaskan niat baik itu membuat dirinya bisa dipertemukan dengan berbagai ahli yang bisa merancang IKN dengan begitu apik. Sebab, ia mengakui Kementerian PUPR tidak mempunyai pengalaman banyak untuk membangun kota.

"Membangun jembatan, membangun jalan iya (ada pengalaman), membangun air minum iya. Membangun gedung iya. Tapi membangun kota? Kami tidak punya pengalaman yang banyak. (Jadi) Kami lakukan sayembara, dapatlah pak Sibarani, ahli urban design. Kita juga misalnya bikin istana, kita pengin meninggalkan istana yang bener-bener karya anak bangsa," jelasnya.

Dari hasil pertemuan itu, pemerintah bisa menggandeng berbagai profesional seperti Sofian Sibarani selaku perencana urban design IKN, lalu I Nyoman Nuarta selaku perancang Istana Garuda IKN. Adapun profesional lainnya adalah Yeye selaku orang yang merencanakan landscape IKN.

Basuki mengatakan pertemuan dirinya dengan Yeye tergolong unik. Ia dan Jokowi bertemu Yeye saat mengunjungi salah satu destinasi pariwisata unggulan di Likupang, Sulawesi Utara.

"Saya dengan pak Jokowi meninjau 5 destinasi pariwisata unggulan itu, itu kan (salah) satunya ke Likupang, kita lihat ke sana, lihat pembangunan hotel Marriot yang belum jadi, tapi ambience (suasana) untuk lingkungan bagus sekali. (kita) Tanya, 'siapa ini yang bikin?' Ternyata beliau (Yeye) ada di sana. Dapat, kita pakai di sini dan beliau terus di sini," jelasnya.

Satu profesional lain yang dilibatkan di IKN adalah ahli interior yang merancang hotel Kempinski Apurva di Bali yakni Rudy Dodo. Rudy Dodo disebutnya dilibatkan untuk merancang interior Istana Garuda setelah rencana awalnya dievaluasi. Sebab, Basuki mengungkap dirinya dan Jokowi mengaku tidak puas saat melihat desain awal interior istana tersebut.

"Kemudian ada satu lagi, apanya interior istana. Itu nggak gampang, karena di dalam kontrak sudah ada interiornya, waktu itu di ibu Dirjen saya share secara terbuka bu Dirjen Cipta Karya (Diana Kusumastuti) ingin minta saya melihat mock up-nya dibikin (skala) 1:1 di pendopo PUPR. Begitu saya lihat, wah ini bukan istana, saya tanya arsiteknya, pengalamannya dimana bikin interior? 'di apartemen', ah cocok. Sudah saya minta bilang bu Dirjen, bu Dirjen cari arsitek yang membangun Kempinsi Apurva Bali. Dapat pak Dodo, yang sekarang ini. Malamnya pak presiden telepon 'pak bas, itu kok desainnya saya dapat kok kayak gitu'. Iya pak, saya sudah lihat tadi siang sudah saya bongkar semua. Sekarang saya cari arsitek Kempinski Apurva. 'Ah cocok!' beliau (presiden) bilang begitu, tutup teleponnya. Nah ternyata dapat yang sekarang," kisahnya.

Oleh sebab itu, Basuki mengatakan bahwa dirinya tentu tidak akan bisa membangun IKN sampai sejauh ini jika tidak melibatkan berbagai ahli. Niat baik pun menjadi aspek penting sebab hal tersebut membuat pihaknya bersedia menyerap berbagai aspirasi bahkan kritikan yang diperlukan untuk membangun IKN.

Di sisi lain, ia menjelaskan bahwa sikap para pegawai Kementerian PUPR yang bersedia bekerja maksimal menuntaskan target-target pembangunan IKN. Menurutnya, hal ini adalah tanda bahwa para pegawai bukan hanya pegawai pemerintah saja, namun juga seorang insan PUPR yang memiliki value tersendiri.

"(Value penting ya pak?) Sangat pak, makanya saya bilang bapak lihat teman-teman PUPR. Saya selalu bilang jadiah orang PUPR, jangan orang yang bekerja di Kementerian PUPR. Orang lihat bapak lihat jam 1, jam 2, jam 3 (malam), masih orang pakai rompi PUPR. Itu bukan orang yang bekerja di Kementerian PUPR, kalau orang yang bekerja di Kementerian PUPR dia dari jam 8 sampai jam 4 sore. Itu orang yang bekerja di Kementerian PUPR, tapi orang PUPR, value-nya di situ," pungkas Basuki.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.