Header Ads

Teori Konspirasi Liar di Balik Jatuhnya Heli Presiden Iran


KDslot News - Teori konspirasi turut mengemuka dalam kecelakaan helikopter yang menewaskan Presiden Iran, Ebrahim Raisi, Menteri Luar Negeri Iran dan pejabat lainnya. Mereka semua meninggal dunia dalam insiden jatuhnya helikopter Bell 212 buatan Amerika Serikat tersebut. Cuaca buruk diduga memicunya.
"Tampaknya ini kecelakaan klasik ketika pilot coba menghindari cuaca buruk pegunungan. Di kawasan itu banyak kabut. Mereka membawa orang sangat penting, yang sering memberi beban ekstra, setidaknya beban mental pada pilot untuk memastikan sampai tujuan. Saat Anda terbang di pegunungan dan jarak pandang amat rendah, ada kecenderungan alami bagi pilot helikopter mulai turun dan coba masuk ke bawah lapisan kabut atau awan. Tapi sering itu berujung tragedi," sebut Steve Ganyard, mantan pilot dan pejabat Deplu AS.

Namun sejauh ini, penyebabnya masih misterius. Pengamat Iran sejak lama memperingatkan bahwa mengingat rekam jejak rezim tersebut dalam menyembunyikan informasi, kecil kemungkinan mendapat jawaban langsung dalam waktu dekat. Teori konspirasi pun bermunculan.

Jason Rezaian dari Washington Post, yang menjabat kepala biro media tersebut di Teheran sebelum dihukum karena spionase tahun 2015, menyebut ada beberapa teori konspirasi utama berkembang mengenai kecelakaan tersebut seperti keterlibatan Israel, perebutan kekuasaan internal, atau tanda keruntuhan Iran.

Israel sudah membantah terlibat. Seperti dicatat The Economist, Israel "tidak pernah bertindak sejauh ini dengan membunuh kepala negara, sebuah tindakan perang yang jelas akan mengundang respons sengit Iran dan akan bodoh jika mengambil risiko konsekuensi seperti itu dengan membunuh Raisi, politisi sangat tidak populer yang sebenarnya tidak mempunyai keputusan akhir dalam banyak keputusan kebijakan paling penting di Iran".

Namun menurut Rezaian, masyarakat umum Iran tidak akan mengabaikan kemungkinan bahwa kematian Raisi dimaksudkan sebagai pesan bahwa Israel mampu melakukan apa pun yang mereka suka di Iran, termasuk mungkin sabotase.

Demikian pula, teori-teori mengenai sabotase orang dalam, meski cenderung tidak mungkin, menggarisbawahi sejarah panjang kematian akibat kekerasan dan belum terselesaikan selama perebutan kekuasaan internal selama 45 tahun sejarah Republik Islam.

Tetapi menurut Rezaian, Iran memang adalah salah satu tempat paling berbahaya di dunia untuk mengemudi atau terbang. Ditambah lagi, pesawat dan helikopter Iran sudah usang atau rusak terkait sanksi dari Amerika Serikat. Mantan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menyebut AS adalah biang kecelakaan itu karena sanksi yang melarang Iran membeli suku cadang penting untuk penerbangan.

"Namun, masyarakat Iran harus bertanya-tanya, jika kondisinya begitu berbahaya, mengapa presiden negara tersebut dan anggota penting kabinetnya diizinkan terbang?" kata Rezaian.

kdslot luar biasa, kdslot paling mantab, kdslot online, kdslot terpercaya, kdslots









Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.