Header Ads

Alasan Pengungsi Rohingya Ogah Tinggal di Rumah Penampungan Bangladesh

Kdslots News - Pemerintah Bangladesh sudah menyiapkan Pulau Bhasan Char untuk menampung para pengungsi Rohingya. Meski begitu, sebagian pengungsi Rohingya enggan direlokasi ke pulau tersebut. Mengapa?
Melansir BBC, Kamis (14/12/2023), Bhasan Char merupakan sebuah pulau yang terletak di Teluk Benggala berjarak 60 km dari daratan utama Bangladesh. Pulau datar dan tak berbentuk ini muncul dari laut pada tahun 2006 akibat adanya penumpukan sedimen di muara Sungai Meghna, Bangladesh.

Pembangunan kota baru di pulau terpencil ini merupakan upaya pemerintah Bangladesh mengatasi konflik yang terjadi di kamp pengungsian Cox's Bazar.

Mengutip detikNews, Kamis (14/12/2023), berdasarkan laporan dari AFP, sebanyak 18.000 dari 100.000 pengungsi Rohingya sudah direlokasi ke Pulau Bhasan Char sejak Desember 2020.

Berdasarkan catatan detikcom, ribuan pengungsi Rohingya sempat melakukan aksi protes kepada pemerintah Bangladesh. Aksi protes tersebut melibatkan hingga 4.000 orang dan bertepatan dengan hari kunjungan inspeksi pejabat dari badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR).

Mengapa para pengungsi Rohingya melakukan aksi protes?
Bhasan Char Pulau Terpencil dan Terisolasi

Usut punya usut, banyak pengungsi yang ternyata merasa terisolasi selama tinggal di pulau tersebut. Letak pulau tersebut yang terbilang jauh, sekitar 60 km dari daratan utama Bangladesh, membuat para pengungsi Rohingya merasa 'terpenjara'.

"Rumah-rumah di Bhasan Char bagus, tapi terlihat seperti penjara. Di Cox's Bazar kami bermukim sebagai sebuah komunitas. Tapi di pulau, kebebasan kami akan dibatasi. Kami bakal diharuskan hidup di bawah pengawasan angkatan laut," kata Nur Hossain, salah satu pengungsi Rohingya, dikutip dari BBC, Kamis (14/12/2023).

Berdasarkan hasil wawancara BBC dengan sejumlah pengungsi, pulau tersebut digambarkan minim fasilitas dan tidak ada pekerjaan yang bisa mereka lakukan.

"Saya bertanya-tanya bagaimana kami bisa bertahan di sini. Tempat itu sangat terpencil. Selain kami, tidak ada yang tinggal di sini," kata Halima, salah satu pengungsi Rohingya mengingat satu malam di bulan Desember 2020, saat dia tiba dalam kondisi hamil tua bersama keluarganya.

Halima mengaku melahirkan tanpa bantuan tenaga medis sehari setelah kedatangannya ke pulau tersebut. Proses persalinan Halima dibantu oleh pengungsi lainnya yang memiliki pengalaman dan pernah dilatih sebagai bidan.

Meskipun diberi beras dan minyak goreng, para pengungsi Rohingya mengaku kesulitan mendapatkan bahan makanan lainnya, seperti sayur, ikan, dan daging. Pulau tersebut diketahui tidak memiliki pasar, sedangkan perjalanan ke daratan utama Bangladesh mustahil dilakukan.

Rawan Angin Topan
Tak hanya itu, risiko angin topan di Pulau Bhasan Char tercatat cukup tinggi. Pada tahun 1991 dan 1997, tercatat ada dua angin topan melintas dalam jarak yang sangat dekat dengan Pulau Bhasan Char.

Hal ini menjadi salah satu kekhawatiran yang dirasakan oleh para pengungsi Rohingya.

"Jika kami berpindah ke Bhashan Char, kami akan menghadapi bencana lain di sana karena pulau itu rentan terhadap topan. Akan sulit untuk berkomunikasi dengan keluarga kami yang masih tinggal di Burma (Myanmar)," ujar Renu Ara, yang tinggal di sebuah kamp pengungsi di Cox's Bazar, dilansir dari The Business Standard, Kamis (14/12/2023).

Sebelumnya, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga sudah menegaskan kepada pemerintah Bangladesh untuk melakukan relokasi hanya setelah dilakukan studi kelayakan independen. Setelah dijamin keamanannya, relokasi para pengungsi Rohingya baru bisa dilakukan.

Pada sebuah pengarahan, PBB mendesak pemerintah untuk mempertimbangkan isu-isu perlindungan dan operasional yang kritis sebelum relokasi pengungsi Rohingya ke pulau Bhasan Char dilakukan. Pernyataan PBB mengatakan bahwa kelangsungan relokasi tersebut akan membutuhkan penilaian menyeluruh dan perencanaan yang matang.
Download kdslots, kdslots game, kdslot game, kdslots indonesia, login kdslots, kdslots register




 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.