Header Ads

Curiga ADHD gegara Video Viral? Jangan Self Diagnosis, Bisa Begini Efeknya

kdslots

KDslots news - Pembahasan tentang atau dalam bahasa Indonesia disebut Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) belakangan viral di media sosial. Hal tersebut bermula saat seorang netizen membuat konten yang membahas soal gejala ADHD.

Bahasan ADHD tersebut justru mengundang banyak respons. Tak sedikit netizen yang melakukan self diagnosis atau menduga-duga jika mereka mungkin mengalami ADHD.

Secara sederhana, ADHD diartikan sebagai gangguan yang dapat membuat pengidapnya sulit konsentrasi atau memusatkan pikiran. Orang dengan ADHD akan menunjukkan biasanya menunjukkan perilaku yang impulsif dan hiperaktif.

"Sebenarnya ADHD itu kan ada suatu diagnosa, dalam arti ada diagnosa yang harus diberikan. ADHD ataupun gangguan psikologis apapun itu harus ada pemeriksaan yang dilakukan. Jadi kita nggak bisa main judge, main bilang semua orang ADHD, punya gangguan tertentu," kata psikolog klinis Kantiana Taslim, MPsi, dari Ohana Space.

Menurut Kantiana, pemeriksaan ADHD tak semudah seseorang melakukan self diagnosis. Untuk menentukan seseorang mengidap ADHD atau tidak, harus memerlukan diagnosis pasti dari profesional.

Senada, psikolog klinis Annisa Mega Radyani, MPsi juga mengungkapkan bahwa ada sejumlah rangkaian atau prosedur yang perlu dilewati untuk mendiagnosis ADHD. Mulai dari pemeriksaan dan observasi oleh dokter, riwayat medis, hingga menggunakan alat tes psikologi.

"Jadi dari video kita tidak bisa menyimpulkan begitu saja," sambungnya.

Annisa juga mewanti-wanti bagi seseorang yang melakukan self diagnosis. Pasalnya, hal ini bisa berdampak pada persepsi masyarakat terhadap penyakit tersebut. Juga, membahayakan kesehatan seseorang apabila salah dalam mengambil metode pengobatan dan mengonsumsi obat yang salah.

"Baik penyakit psikologis ataupun penyakit biasa, self-diagnosed itu berbahaya. Karena nanti kalau self-diagnosed, misalnya saya kayaknya kena sakit jantung nih, terus salah konsumsi obat-obatan. Itu bisa bahaya, dan ADHD juga begitu. Jadi memang lebih baik kalau merasa gejala langsung konsultasi dengan dokter," terangnya.

"Nanti bisa dijadikan excuse. Misal kerjaan nggak selesai-selesai, terus dia ngomongnya aku kan ADHD. Ini nanti malah mengubah pandangan orang terhadap pengidap ADHD. Itu juga bahaya," tuturnya.

kdslot link hari ini - kdslot gacor hari ini - rtp kdslot - rtp kdslots - rtp kdslots777

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.